Minggu, 25 Desember 2011

kau pergi



Aku terbangun dengan nafas memburu.. Mimpi yang sama.. Sebuah pertemuan. Aku dan kau. Masih sama seperti saat terakhir kali aku melihatmu.. Dengan lesung pipit di pipi kirimu, kau tersenyum padaku.. Tanpa kata yang terucap.. Ketika kita sudah saling berhadapan dan aku baru saja hendak mengucapkan sebuah kata.. kau menghilang..
Ya, kau menghilang.. tanpa kata.. tanpa ucapan selamat tinggal..
Ini sudah yang ketiga kalinya selama 3 hari berturut-berturut. Ada apa denganmu Rio? Mengapa harus sekarang..? Mungkinkah ini sebuah pertanda? Entahlah.. aku hanya merasa tak memiliki keistimewaan tentang indra keenam atau hal semacam itu. Ya, aku tak bisa membaca pertanda. Apalagi hanya melalui sebuah mimpi.
Yang pernah kudengar, mimpi itu hanyalah ungkapan pikiran dari alam bawah sadar yang di-repress hingga muncul ke alam mimpi. Benarkah demikian? Benarkah bahwa sebenarnya di alam bawah sadarku aku memikirkanmu? Entahlah Rio.. tapi sejujurnya.. aku memang perlu membicarakan sesuatu denganmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar